Kisah Nabi Nuh, atau dikenal sebagai Nabi Noah dalam tradisi Kristen dan Yahudi, adalah salah satu nabi utama dalam Islam. Kisah Nabi Nuh diceritakan dalam berbagai kitab suci, seperti Al-Qur’an, Al-Kitab (Injil), dan Taurat. Mari kita menjelajahi kisah dan pahlawanannya dalam membangun bahtera serta menyelamatkan umatnya.
Panggilan Ilahi.
Nabi Nuh dipilih oleh Allah untuk menjadi utusan-Nya dan memberi peringatan kepada kaumnya yang tengah terjerumus dalam kekufuran dan ketidaktaatan. Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk membangun bahtera sebagai tanda datangnya banjir besar yang akan menimpa bumi.
Membangun Bahtera.
Pada petunjuk Allah, Nabi Nuh memulai proyek megah membangun bahtera yang besar dan kuat. Bahtera tersebut menjadi simbol kepatuhan dan kepercayaan Nabi Nuh kepada perintah Allah, meskipun banyak orang di sekitarnya meragukannya. Proses pembangunan bahtera mengajarkan kesabaran, ketekunan, dan keyakinan kepada umat yang mempercayai Nabi Nuh.
Dakwah dan Peringatan.
Nabi Nuh tidak hanya membangun bahtera sebagai persiapan menyelamatkan diri dan umatnya dari bencana yang akan datang, tetapi juga sebagai bentuk dakwah dan peringatan. Beliau berupaya keras menyampaikan ajaran tauhid, keesaan Allah, dan kepatuhan kepada-Nya kepada kaumnya, berharap agar mereka bertaubat dan menyelamatkan diri.
Umat yang Menolak.
Meskipun Nabi Nuh dengan sabar menyampaikan dakwahnya selama berabad-abad, sebagian besar umatnya menolak untuk mendengarkan. Mereka tetap dalam kekufuran dan terus mengingkari kerasulannya. Hanya segelintir orang yang mempercayai dan mengikuti Nabi Nuh.
Banjir Besar.
Ketika saat yang telah ditetapkan tiba, banjir besar melanda bumi. Bahtera yang telah dibangun oleh Nabi Nuh menjadi satu-satunya tempat yang aman untuk menyelamatkan umat yang beriman dan hewan-hewan yang dipilih Allah. Banjir tersebut menjadi tanda azab Allah atas ketidaktaatan umat Nabi Nuh.
Keselamatan dan Persaudaraan.
Bahtera Nabi Nuh menjadi wahana keselamatan bagi umat beriman. Di dalam bahtera tersebut, tercipta persaudaraan yang kuat antara umat yang selamat. Mereka bersama-sama melewati ujian banjir besar, memperkokoh tali persaudaraan, dan berpegang teguh pada iman mereka kepada Allah.
Pendaratan dan Rekonsiliasi.
Setelah banjir mereda, bahtera mendarat di gunung Judi. Allah kemudian menurunkan wahyu kepada Nabi Nuh, memberi tahu bahwa beliau dan pengikutnya boleh turun dan memulai kembali kehidupan di bumi yang baru. Nabi Nuh memainkan peran penting dalam merekonstruksi masyarakat dan mengajarkan umatnya tentang kebenaran dan ketakwaan.
Warisan Kesabaran dan Ketaatan.
Kisah Nabi Nuh meninggalkan warisan berupa kesabaran dalam menghadapi tantangan, ketekunan dalam melaksanakan tugas, serta ketaatan kepada perintah Allah meskipun dihadapkan pada oposisi besar. Kesetiaan Nabi Nuh kepada Allah dan keberaniannya dalam memimpin umatnya menjadi inspirasi bagi seluruh umat manusia.
Nabi Nuh adalah pahlawan keimanan dan ketekunan yang menjadi panutan dalam mematuhi perintah Allah. Kisahnya mengajarkan kita tentang kepentingan dakwah, kesabaran, dan keyakinan dalam menghadapi cobaan. Nabi Nuh merupakan teladan bagi setiap individu yang menghadapi kesulitan dalam menyebarkan kebenaran dan mempertahankan iman dalam menghadapi godaan dunia.